Rilidigital.com, Jakarta – Stadion Bung Karno akan di tetapkan sebagai proyek strategis nasional,Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan di tetapkan sebagai
Proyek Strategis Nasional (PSN) yang di kelola bersama oleh lembaga-lembaga negara, termasuk BUMN, ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
“Sebagai PSN, stadion ini akan di lengkapi dengan beberapa infrastruktur untuk mendukung acara olahraga dan hiburan.
Kenyamanan dan keamanan juga penting untuk kita jaga di area seluas lebih dari 200 hektar ini,” ujarnya di Kompleks SUGBK, Jakarta, Minggu.
Sandiaga kemudian menuturkan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Untuk melakukan kajian guna mengetahui apa saja yang perlu di bangun dan insentif apa saja yang bisa di berikan kepada SUGBK.
Menkeu juga membayangkan SUGBK menjadi kawasan bebas kendaraan non-listrik,
seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), taman hiburan budaya yang terletak di Jakarta Timur.
“Kami berupaya mencontoh langkah yang di ambil untuk TMII. Setelah pengelolaannya di alihkan ke BUMN, TMII tidak lagi memperbolehkan kendaraan non-listrik beroperasi.
Sementara itu, saya masih melihat beberapa kendaraan seperti itu di sini,” ujarnya. .
Sebelumnya, Pusat Pengelolaan SUGBK menyuarakan dukungannya terhadap desakan pemerintah untuk menetapkan status PSN pada stadion tersebut.
“SUGBK sifatnya merupakan fasilitas olahraga milik pemerintah. Dalam pengelolaan stadion, kami mengutamakan kebutuhan timnas (sepak bola),” kata Sri Astuti, Kepala Bidang Pemasaran dan Penjualan Pusat Pengelolaan.
Berdasarkan data yang di paparkan Pusat Manajemen pada 31 Desember 2021,
perkiraan total nilai aset di Kompleks SUGBK tercatat sebesar Rp348,11 triliun (US$21,5 miliar).
Kompleks SUGBK memiliki lahan seluas 279,08 hektare yang meliputi kawasan olah raga
seluas 150,18 hektar, kawasan komersial 68,37 hektar, dan kawasan pemerintahan 60,53 hektar.