Rilidigital – Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS), Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, menggelar talkshow di aula kantor kecamatan, Rabu (25/10). Kegiatan tersebut mengusung tema Sehat Jiwaku, Sehat Indonesiaku (Jiwa Sehatku, Indonesia Sehatku).
Talkshow yang di buka Camat Ciracas, Yus Wil Rasyid ini di ikuti 100 orang dari kalangan kelurahan, kader TP PKK, guru, OSIS, Sudin Kesehatan, Sudin Sosial, dan unit terkait lainnya. Ada pula bintang tamu dari finalis idola cilik, Aneesa Nathania.
Camat Ciracas, Yus Wil Rasyid mengatakan, di masyarakat saat ini masih terdapat stigma dan diskriminasi terhadap pasien gangguan jiwa dan keluarganya. Hal ini menghambat interaksi sosial dalam proses pemulihan dan memenuhi kualitas hidup pasien.
“Momentum Hari Kesehatan Jiwa Sedunia adalah untuk mengurangi stigma sosial terhadap pasien gangguan jiwa,” ujarnya.
Menurutnya, banyak upaya yang di lakukan pemerintah untuk mengatasi penderita gangguan jiwa, antara lain melalui layanan kesehatan dan konsultasi psikolog.
Baca Juga: Jaksa Menuntut Mantan Menteri Johnny Plate Hukuman 15 Tahun Penjara
“Setiap orang berhak mendapatkan layanan kesehatan jiwa yang berkualitas,” tegasnya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Ciracas, Santayana Daulay menambahkan, upaya pendekatan akses layanan kesehatan jiwa dan psikolog merupakan strategi pemenuhan hak asasi manusia universal.
“Selama ini masyarakat fokus pada kesehatan jasmani, padahal kesehatan mental juga sangat penting. Karena tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental,” tutupnya.
Ia mengimbau seluruh lapisan masyarakat memanfaatkan momentum peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun 2023, sebagai kampanye untuk bergerak bersama mendorong kerangka hak asasi manusia.
“Ini juga merupakan strategi untuk membantu masalah kesehatan mental secara lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih nyata,” ujarnya.
Abu, salah satu pasien yang rutin menjalani pengobatan sejak tahun 2014 hingga saat ini mengaku pelayanan yang di berikan di Puskesmas Kecamatan Ciracas sangat baik. Ia merasa nyaman menjalani perawatan.
“Sekarang emosi sudah stabil dan terkendali. Sebab, kami mendapat pengobatan rutin setiap bulan dan terapi rutin di Puskesmas Kecamatan Ciracas,” tutupnya.
