Rilidigital.com, Jakarta – Prodi Anestesiologi Undip Di tangguhkan Usai Tersiar Kabar Bullying dalam Kematian Dokter, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menghentikan sementara program.
Anestesiologi di Rumah Sakit Umum Dr. Kariadi Universitas Di ponegoro menyusul bunuh diri Aulia Risma Lestari, 30 tahun, seorang dokter residen dalam program pendidikan spesialis.
Keputusan tersebut, yang berlaku selama satu minggu mulai Kamis, merupakan bagian dari penyelidikan apakah depresi, yang mungkin terkait dengan perundungan, merupakan faktor penyebab kematiannya.
Budi mengungkapkan bahwa selama masa penangguhan, pihak berwenang telah memperoleh bukti penting: buku harian korban.
Penyidik akan memeriksa buku harian tersebut untuk menentukan apakah depresi korban merupakan faktor utama dalam bunuh dirinya.
“Buku harian tersebut berisi catatan rinci tentang kehidupan korban, yang kami harapkan akan mempercepat proses penyelidikan,” kata Budi di Istana Wakil Presiden di Jakarta Pusat pada Kamis.
Ia menambahkan bahwa bukti tersebut saat ini sedang di tinjau oleh polisi setempat. “Catatan buku harian tersebut cukup spesifik, dan kami akan memverifikasi kejadian yang di sebutkan.
Jika terbukti, siapa pun yang terlibat akan menghadapi hukuman berat,” katanya.
Budi menegaskan, setelah hasil investigasi di ari selesai, Kementerian Kesehatan
akan memberikan sanksi tegas kepada dokter FK Undip yang terbukti melakukan perundungan.
Putusan ini di perkuat dengan hasil otopsi yang menyatakan korban meninggal karena bunuh diri.
Prodi Anestesiologi Undip Ditangguhkan Usai Tersiar Kabar Bullying dalam Kematian Dokter
Selain itu, Kementerian Kesehatan akan mendesak Undip untuk melakukan reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikannya.
Budi menegaskan, perundungan tidak dapat di terima dalam kondisi apa pun, bahkan sebagai metode untuk memperkuat tenaga kerja.
“Kami juga meminta agar pendidikan anestesiologi di Universitas Di ponegoro dan RSUP Kariadi di tingkatkan untuk mencegah terjadinya perundungan.
Kita bisa membangun tenaga kerja yang tangguh tanpa harus mempertaruhkan nyawa,” pungkasnya.
Dalam keterangan pers, Universitas Di ponegoro membantah tudingan perundungan tersebut.
Mereka menyatakan bahwa ARL memiliki masalah kesehatan yang memengaruhi studinya.
Namun, mereka tidak menjelaskan lebih lanjut tentang masalah kesehatan ARL.