berita  

Pengelola keuangan negara harus paham politik: Menteri

Pengelola keuangan negara harus paham politik: Menteri
Pengelola keuangan negara harus paham politik: Menteri

Rilidigital.com , Jakarta – Pengelola keuangan negara harus paham politik:Menteri Keuangan Sri Mulyani menggarisbawahi perlunya calon pengelola keuangan negara memiliki pengetahuan politik yang memadai.

Hal itu di sampaikan Menkeu saat membuka acara wisuda mahasiswa Politeknik Keuangan Negara (PKN STAN) di Jakarta, Kamis.

“Saya berharap seluruh lulusan STAN paham politik. Politik menunjukkan bahwa setiap aktivitas bisa berdampak pada masyarakat luas.

Politik harus di pahami secara mikro bahkan global karena keuangan negara adalah instrumen politik,” ujarnya kepada PKN STAN. lulusan.

Menkeu mengingatkan kepada hadirin bahwa keuangan negara tidak hanya sekedar akuntansi saja, karena seringkali di jadikan sebagai objek politik.

Oleh karena itu, pengelola keuangan negara tidak asing dengan kritik, terutama pengelola pajak dan bea cukai, ujarnya.

Mulyani kemudian mengimbau para lulusan PKN STAN yang di harapkan menjadi pejabat di Kementerian

Keuangan di masa depan, harus memiliki pola pikir yang kuat agar dapat menerima dan menyikapi kritik dengan baik.

Saya ingin Anda menjadi pengelola keuangan negara yang bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat.

Jangan bekerja di Kementerian Keuangan kalau masih ragu mengabdi pada bangsa Indonesia sebagai,” ujarnya. di tegaskan.

Lebih lanjut, Bendahara Negara menghimbau para wisudawan untuk tidak berhenti belajar agar dapat memberikan solusi atas persoalan keuangan negara yang di jadikan objek politik.

Ia mencatat, keuangan negara tidak hanya rentan di jadikan objek politik dalam negeri, namun juga dapat mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara lain.

Secara umum, negara-negara yang di segani adalah negara-negara yang memiliki kinerja ekonomi yang baik, ujarnya.

Baca Juga :Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Resmikan Pojok KPK di Perpustakaan Jakarta

“Kalian adalah elemen krusial yang bisa menjadikan Indonesia lebih kuat.

Dengan membandingkan Indonesia dengan negara lain, kita bisa tahu apakah kita harus melakukan upaya yang lebih signifikan dan apa yang harus di tingkatkan. Ini tugas kita,” ujarnya.

Jasa Rilidigital