Pemerintah Mensubsidi Tarif Untuk Sistem Transportasi Kereta Api Baru

Pemerintah Mensubsidi Tarif Untuk Sistem Transportasi Kereta Api Baru
Pemerintah Mensubsidi Tarif Untuk Sistem Transportasi Kereta Api Baru

Rilidigital Jakarta – Pemerintah akan mensubsidi tarif untuk sistem perkeretaapian baru, termasuk Light Rail Transit (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, sebagai bagian dari strateginya untuk mendorong pemilik kendaraan beralih ke angkutan umum, Presiden Joko “Jokowi” Widodo kata pada hari Kamis.

LRT, yang di rancang untuk menghubungkan Jakarta dengan kota-kota satelitnya, bersama dengan kereta berkecepatan tinggi, di jadwalkan untuk di resmikan pada perayaan Hari Kemerdekaan mendatang akhir bulan ini.

Dalam kunjungannya ke Stasiun Kereta Api Dukuh Atas di Jakarta, Presiden mengatakan bahwa sistem kereta api baru bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dengan menawarkan sarana transportasi alternatif yang lebih murah dan lebih cepat kepada para komuter.

Baca Juga: DPR Mencari Kajian Untuk Menyiapkan Regulasi AI

“Kemacetan lalu lintas di Jabodetabek dan Bandung menyebabkan kerugian ekonomi tahunan sebesar

Rp 100 triliun [$6,6 miliar],” kata Jokowi. “Semua sistem transportasi umum, termasuk kereta bandara,

bus TransJakarta, kereta komuter, LRT, MRT (mass rapid transit), dan kereta cepat harus di subsidi.”

Dia juga mengumumkan bahwa LRT secara resmi akan mulai beroperasi pada 26 Agustus,

setelah serangkaian uji lintasan dan keselamatan yang ketat.

“Satu kali uji coba akhir sudah kita lakukan dengan hasil yang sangat baik. Insya Allah LRT akan beroperasi mulai 26 Agustus,” tegas Jokowi.

Sedangkan KA berkecepatan tinggi akan memulai layanan komersialnya bulan depan, tambahnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir dalam acara tersebut mengatakan LRT saat ini

sedang menjalani uji tambahan pada sistem persinyalan dan kinerja lintasannya.

“Kita harus melakukan uji komprehensif terhadap 31 KA tersebut, mengevaluasinya dalam kondisi beban maksimum dengan interval tiga menit,” jelas Budi.

Menteri mengatakan tahap pengujian sistem persinyalan elektronik akan melibatkan teknisi dari perusahaan teknologi multinasional Jerman, Siemens.

Jasa Rilidigital