Rilidigital.com, Jakarta – Pakar Ingatkan Disharmoni Kabinet Jokowi, Seorang pakar kebijakan publik memperingatkan pada hari Sabtu bahwa konflik kebijakan antar menteri
Dapat menggagalkan upaya Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk mencapai target-target utama di tahun terakhir masa jabatannya.
Achmad Nur Hidayat mengatakan perbedaan tersebut dapat berdampak negatif terhadap pelayanan publik dan perlu di selesaikan untuk memastikan kelancaran masa jabatan kedua dan terakhir Jokowi.
Ia mengomentari peluncuran layanan internet satelit StarLink milik Elon Musk baru-baru ini di daerah terpencil di Indonesia dalam sebuah acara di Bali.
Operasional StarLink di Indonesia di lakukan melalui koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kemudian mengaku tidak mengetahui rencana investasi StarLink di Indonesia.
Perusahaan Amerika tersebut di laporkan hanya menghabiskan Rp 30 miliar ($1,8 juta)
untuk memulai operasinya dan hanya mempekerjakan tiga orang di Indonesia.
Pakar Ingatkan Di sharmoni Kabinet Jokowi
“Ketidakharmonisan seperti ini akan melemahkan kemampuan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas,” kata Achmad.
“Misalnya, kita masih kekurangan jangkauan internet. Mengapa pemerintah tidak mengoordinasikan layanan internet StarLink dengan penyedia lokal?”
Jokowi akan meninggalkan jabatannya pada tanggal 20 Oktober dan akan di gantikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan putra Jokowi,
Gibran Rakabuming Raka, sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden tanggal 14 Februari.