Rilidigital.com, Jakarta – Menteri bertemu dengan BSSN dan Telkom membahas serangan siber pada data center, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum,
Dan Keamanan Hadi Tjahjanto menggelar rapat tertutup mengenai kebocoran data akibat serangan siber terhadap Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 di kantornya di Jakarta baru-baru ini.
Berdasarkan informasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, rapat di mulai pukul 10.00 waktu setempat.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, dan Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah terlihat tiba di kantor sebelum pertemuan.
Setiadi menolak menjawab pertanyaan wartawan saat memasuki tempat pertemuan.
Pada tanggal 24 Juni, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan BSSN mengungkapkan
bahwa serangan siber yang di luncurkan pada tanggal 20 Juni telah mempengaruhi sistem 211 lembaga negara.
Angka tersebut meningkat menjadi 282 pada hari berikutnya.
Berita terkait: Presiden mendesak BPKP mengaudit tata kelola Pusat Data Nasional
Selanjutnya, pada tanggal 26 Juni, sekitar 44 lembaga pemerintah mengumumkan kesiapannya untuk melakukan pemulihan data, sementara lainnya melanjutkan persiapannya.
Hasilnya, sistem lima lembaga pulih setelah migrasi data dan dapat terus melayani masyarakat.
Belakangan, pada 27 Juni, Menteri Setiadi dan Kepala BSSN Siburian dipanggil Komisi I DPR untuk menjelaskan rincian gangguan di PDNS 2.
Ia mengatakan, gangguan server tersebut di sebabkan oleh pihak non-negara dan tidak mengakibatkan kebocoran data.
“Saat rapat dengan Komisi I, kami menggarisbawahi bahwa kami belum menemukan bukti kebocoran data,” ujarnya kepada media usai rapat di Jakarta.
Menkeu juga menegaskan, pihaknya terus berupaya sekuat tenaga untuk memulihkan PDNS 2,
mengingat proses pemulihan tersebut di targetkan selesai pada pertengahan Agustus 2024.