Rilidigital.com, Jakarta – Indonesia pantau Berau pascagempa 5,6 SR, 19 gempa susulan di laporkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Mengumumkan pihaknya tengah memantau wilayah pesisir Berau, Kalimantan Timur, setelah gempa berkekuatan 5,6 skala Richter yang memicu 19 gempa tektonik dangkal.
Badan tersebut juga mengedukasi warga setempat tentang kesiapsiagaan menghadapi gempa.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa upaya pemantauan
Kesiapsiagaan bencana tengah di lakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau di bawah pengawasan BNPB.
“Upaya ini bertujuan untuk memastikan keselamatan masyarakat. Bangunan yang rusak harus segera di periksa oleh pihak berwenang,” katanya pada hari Senin.
Indonesia pantau Berau pascagempa 5,6 SR, 19 gempa susulan di laporkan
Ia mencatat bahwa gempa utama, dengan kekuatan 5,6 skala Richter, terjadi pada pukul 21.08 waktu setempat pada hari Minggu.
Pusat gempa berada pada koordinat 1,30 derajat Lintang Utara dan 118,46 derajat Bujur Timur, sekitar 147 km tenggara Berau, pada kedalaman 11 km.
Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, setelah gempa utama, tercatat 19 kali gempa susulan dengan kekuatan 2,8 hingga 4,2 SR hingga pukul 08.00 WIB, Senin.
Tim BMKG menduga gempa susulan tersebut kemungkinan terkait dengan aktivitas seismik di sepanjang patahan Sangkulirang-Mangkaliat, yang terletak di wilayah Berau.
Menurut laporan kepada BNPB, rangkaian gempa yang berlangsung selama dua hingga
Tiga detik tersebut membuat warga mengungsi dari rumah dan pindah ke tempat yang lebih aman.
Namun, BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Sejauh ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa,” imbuh Muhari.