Rilidigital.com, Jakarta – Jokowi tentang Rencana Bekerja di Ibu Kota Baru : ‘Apakah Airnya Sudah Siap?’Presiden Joko “Jokowi” Widodo seharusnya mulai bekerja dari ibu kota baru Nusantara mulai bulan ini.
Namun, pemimpin yang akan keluar baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia akan pindah ke kota yang belum di bangun tersebut setelah infrastruktur air siap.
Pekerjaan konstruksi saat ini sedang berlangsung di proyek ibu kota baru, yang akan menjadi warisan terbesar Jokowi.
Jokowi, yang akan berhenti menjabat pada bulan Oktober ini, membenarkan rencananya untuk mulai bekerja dari Nusantara pada bulan Juli, meskipun ia tidak menyebutkan tanggalnya.
Berbicara kepada wartawan pada Senin minggu kedua bulan ini, Jokowi mengatakan tanggal relokasinya akan bergantung pada infrastruktur air dan listrik.
“Apakah airnya sudah siap? Apakah listriknya sudah siap? tempatnya sudah siap?” kata Jokowi kepada pers tak lama setelah mengerahkan bantuan kemanusiaan menuju Afghanistan dari Jakarta pada hari Senin.
Jokowi mengaku sudah mendapat laporan perkembangan terkini megaproyek tersebut dari Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono.
Laporan tersebut menyatakan infrastruktur yang di butuhkan masih belum siap. Jokowi menambahkan: “Kalau sudah siap, saya akan pindah.”
Bulan lalu, Jokowi meresmikan bendungan Sepaku Semoi yang pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp 836 miliar ($51,2 juta).
Bendungan ini memiliki kapasitas 16 juta meter kubik. Mampu menyuplai air ke Nusantara dengan laju hingga 2.000 liter per detik.
Jokowi tentang Rencana Bekerja di Ibu Kota Baru : ‘Apakah Airnya Sudah Siap?’
Kota tetangganya, Balikpapan, juga mendapatkan air dengan kecepatan hingga 500 liter per detik.
Ini bukan pertama kalinya Jokowi menyebut infrastruktur air sebagai faktor penentu langkahnya.
Awal Juni lalu, Jokowi mengatakan meski sudah meluncurkan bendungan Sepaku Semoi,
proyek Nusantara masih menunggu pompa yang bisa mengalirkan air bendungan ke ibu kota.
Soal ketenagalistrikan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir baru saja mengunjungi proyek pembangkit listrik tenaga surya Nusantara beberapa pekan lalu.
Erick saat itu mengatakan, PLTS tersebut sudah beroperasi dan memiliki kapasitas produksi 10 megawatt.
Menurut Erick, ibu kota Nusantara –yang terletak di Kalimantan Timur— saat ini hanya membutuhkan listrik sebesar 1 megawatt.
Jokowi dan penggantinya Prabowo Subianto berencana merayakan hari kemerdekaan di ibu kota baru pada Agustus ini.
Erick mengklaim, pembangkit listrik tenaga surya juga harus siap menunjang kebutuhan listrik perayaan tersebut.