berita  

Sungai Efrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

Sungai Efrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?
Sungai Efrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

Rilidigital – Umat ​​Muslim meyakini apa yang di sabdakan Rasulullah SAW tentang keberadaan gunung emas dalam hadits tentang Sungai Efrat.

Dalam hadits tentang akhir zaman, pertanyaan tentang sungai Efrat yang menyebabkan naiknya gunung emas selalu menjadi perdebatan. Hingga saat ini, belum ada bukti keberadaan gunung emas tersebut. Pertanyaan ini sebatas spekulasi para ilmuwan tentang keberadaannya. Nabi Muhammad bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «لا تقوم الساعة حتى يحسر الفرات عن جبل من ذهب يُقْتَتَلُ
عليه، فَيُقْتَلُ من كل مائة تسعة وتسعون، فيقول كل رجل منهم: لعلي أن أكون أنا أنجو

Abu Hurairah (saw) berkata, “Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum Sungai Efrat mengering dan menampakkan gunung emas sehingga manusia saling membunuh (bertarung) untuk mendapatkannya. Maka 99 orang dari 100 orang yang akan berperang terbunuh dan masing-masing dari mereka berkata, ‘Semoga saya satu-satunya yang selamat. “(HR Muslim).

Hadits ini tidak di ragukan lagi kebenarannya dan akan terjadi. Masalahnya, belum ada yang mengetahui secara pasti lokasi pasti gunung emas tersebut. Masih tersembunyi karena merupakan tanda kiamat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ibnu Hajar mengatakan bahwa surutnya Sungai Eufrat akan terjadi sebelum munculnya al-Mahdi. Demikian pula di sebutkan dalam kitab Al-Burhan. Jadi ada waktu yang di tentukan oleh Allah kapan Dia akan mengungkapkannya. Tidak seorang pun akan mengetahuinya sampai ia benar-benar di usir oleh Allah sendiri.

Baca Juga: Draf APBD 2024 Disetujui, Heru Optimalkan Program Kerja untuk Masyarakat

Selain itu, beberapa spekulasi dari para ilmuwan dan cendekiawan memiliki penafsiran yang beragam. Ada pula yang menafsirkan bahwa gunung emas hanyalah metafora. Gunung emas itu akan bisa di sambungkan dengan minyak bumi karena keduanya mempunyai nilai manfaat yang sama. Hal ini di kemukakan Abu Ubaidah dalam ta’liqnya terhadap kitab An-Nihayah fi al-Fitan (1:208) karya Ibnu Katsir.

Ada juga ulama yang berpegang pada keaslian teks, memang akan muncul gunung emas. Ulama seperti Syekh Yusuf al-Wabil berbeda pendapat jika gunung emas di maknai dengan minyak bumi.

Pasalnya minyak bumi tidak sama dengan emas. Hadits tersebut menyebutkan bahwa air sungai tersebut akan menampakkan gunung emas yang akan di lihat orang. Sedangkan minyak bumi hanya bisa di peroleh dengan cara menggali dari dalam perut bumi di bandingkan dengan menggunakan peralatan.

Lalu, apa maksud ramalan gunung emas itu? Dalam bahasa Arab, “eufrat” atau “al-Furat” berarti air paling segar. Menurut Dr Shauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi, Sungai Efrat merupakan sungai yang mengalir dari timur laut Turki.

Ia mengatakan sungai sepanjang 2.375 kilometer itu membelah Sungai Toros, melewati Suriah di Kota Jarablus, melewati Irak di Kota al-Bukmal, dan bertemu dengan Sungai Tigris di al-Qurnah, yang bermuara di Teluk Arab.

Seperti banyak sungai besar lainnya, Sungai Efrat memiliki beberapa anak sungai, yaitu al-Balikh dan al-Khabur. Namun, kini kedua anak sungai tersebut sudah mengering. “Panjang Sungai Eufrat 2.375 km,” kata Syauki yang juga penulis buku laris Atlas Al-Quran.

Sejak berabad-abad yang lalu, Sungai Eufrat telah menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Jasa Rilidigital